Metode
pengembangan sistem waterfall. Model SDLC air terjun (waterfall) sering juga disebut model
sekuensial linier (sequential linier).
Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara
sekuensial atau urut dimulai dari analisis, desain, pengkodean, pengujian dan
tahap support (Rosa dan Shalahuddin, 2011). Berikut adalah gambar model air terjun :
Gambar Ilustrasi Model Waterfall
Sumber : Rosa dan Shalahuddin, 2011
1. Analisis
Analisis
sistem dilakukan untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi
permasalahan-permasalahan, hambatan-hambatan yang terjadi dan
kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan
perbaikan-perbaikan. Pada
tahap ini dilakukan dalam analisa sistem antara lain :
a.
Analisa Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah merupakan langkah
awal dari analisis sistem. Dalam tahap ini didefinisikan masalah yang harus
dipecahkan.
b.
Analisa Kebutuhan
Menganalisis
kebutuhan pemakai sistem perangkat lunak (user)
dan mengembangkan kebutuhan user. (Rosa
dan Shalahuddin, 2011).
c.
Analisa Kelayakan Sistem
Studi kelayakan
digunakan untuk menentukan kemungkinan keberhasilan solusi yang diusulkan.
Tahapan ini berguna untuk memastikan bahwa solusi yang diusulkan tersebut
benar-benar dapat dicapai (Kadir, 2003).
Dalam tahap ini akan dilakukan analisa
kelayakan sebagai berikut :
1) Kelayakan
Teknis
Studi mengenai fungsi, kinerja dan
batasan yang dapat mempengaruhi kemampuan untuk mencapai sebuah sistem yang
dapat diterima (Pressman, 1997).
2) Kelayakan
Operasional
Analisa kebutuhan utama yang diperlukan
dari suatu sistem baru yang akan dijalankan agar sistem tersebut dapat berjalan
sesuai dengan prosedur yang ada. Studi kelayakan operasional menggunakan
kerangka kerja PIECES (Performance,
Information, Economic, Control, Efficiency, Services).
3) Kelayakan
Ekonomi
Evaluasi pengembangan dibobot dengan
pemasukan utama atau keuntungan yang didapat dari sistem atau produk yang
dikembangkan.
Dalam kelayakan ekonomi ini akan
digunakan metode kuantitatif untuk perhitungan biaya.
a) Metode
Periode Pengembalian (Payback Period)
Metode
ini menilai proyek investasi dengan dasar lamanya investasi tersebut dapat
tertutup dengan aliran-aliran kas masuk (Jogiyanto, 2005).
Payback
period =
x 12 bulan
b) Metode
Pengembalian Investasi (Return Of
Invesment)
Metode return of invesment digunakan untuk
mengukur prosentase manfaat yang dihasilkan oleh proyek dibandingkan dengan
biaya yang dikeluarkan (Jogiyanto, 2005). Return
of Invesment dari suatu proyek dapat dihitung dengan rumus :
ROI
=
Jika
ROI > 0, maka dapat diterima.
Jika
ROI < 0, maka tidak dapat diterima.
c)
Metode Nilai Sekarang Bersih (Net Present Value)
Metode nilai sekarang bersih (net present value) merupakan metode yang
memperhatikan nilai waktu dari uang. metode ini menggunakan suku bunga diskonto
yang akan mempengaruhi proceed atau
arus dari uangnya (Jogiyanto, 2005). Besarnya NPV bila dinyatakan dalam rumus adalah :
NPV
= -NilaiProyek+
+…
Keterangan
:
NPV : Net Present Value.
i : Tingkat bunga diskon
diperhitungkan.
n : Umur proyek investasi.
Jika NPV > 0, maka investasi dapat diterima.
Jika
NPV < 0, maka investasi tidak dapat diterima.
d)
Metode Tingkat Pengembalian Internal (Internal Rate of Return)
Internal Rate of Return merupakan metode yang memperhatikan nilai
waktu dari uang. Pada metode NPV, tingkat bunga yang diinginkan telah
ditetapkan sebelumnya, sedangkan pada metode IRR ini justru tingkat bunga
tersebut yang akan dihitung (Jogiyanto, 2005). Rumus perhitungannya adalah
sebagai berikut :
Keterangan
:
i1 :
Tingkat bunga pertama yang menyebabkan
NPV positif.
i2 : Tingkat
bunga kedua yang menyebabkan NPV negatif.
NPV1
: NPV positif dengan tingkat bunga i1.
NPV2
: NPV negatif dengan tingkat bunga i2.
4) Kelayakan
Hukum
Pertimbangan mengenai pelanggaran,
kekasaran atau liabilitas yang dihasilkan dari pengembangan sistem.
2. Desain
Desain
perangkat lunak adalah proses multi langkah yang focus pada desain pembuatan
program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak,
representasi antarmuka, dan prosedur pengodean. Tahap ini mentranslasi
kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain
agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya (Rosa dan
Shalahuddin, 2011).
Pada
tahap desain dilakukan perancangan antara lain:
a.
Perancangan Proses
Rancangan
proses berupa diagram alir data atau data
flow diagram (DFD). Perancangan
Proses yang digunakan adalah model logika yang mana
model logika lebih menjelaskan kepada user
bagaimana nantinya fungsi-fungsi sistem informasi secara logika akan bekerja.
b.
Perancangan Basis Data
Perancangan
yang dimaksud dalam tahap ini adalah menentukan dan menunjukan hubungan antara entity dan relasinya (Entity Relationship Diagram).
c.
Perancangan Tabel
Rancangan
berupa tabel-tabel yang digunakan dalam pembuatan sistem.
d.
Perancangan Antarmuka
Desain aplikasi
adalah tahap yang harus dilakukan sebelum mulai membuat aplikasi. Konsep rancangan dalam mendesain halaman aplikasi adalah tampilan pada halaman aplikasi yang akan dipergunakan oleh pengguna.
3. Pengodean
Desain
harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini
adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap
desain (Rosa dan Shalahuddin, 2011).
4. Pengujian
Pengujian
fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional dan memastikan
bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan
(error) dan memastikan keluaran yang
dihasilkan sesuai yang diinginkan (Rosa dan Shalahuddin, 2011). Dalam
penelitian ini pengujian sistem akan menggunakan pengujian Black-Box.
Pengujian
Black-box berfokus pada persyaratan
fungsional perangkat lunak. Dengan demikian, pengujian metode ini memungkinkan
perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang
sepenuhnya menggunakan samua persyaratan fungsional untuk suatu program (Pressman,
1997).
ne sumbernya dari buku apa gan?
BalasHapus:>)
BalasHapus(h)
Hapusyang menurut Sukamto dan M.Shalahudin dong gan urgent banget hari ini ...
BalasHapusUwaw
BalasHapussumber gk di camtumkan juga aduh. kurang jos gan
BalasHapus